KRITIK HOLISTIK
“DIAN”
Judul : Dian
Ukuran : 130 x 200 cm
Tahun : 2013
Seniman : Suprobo
Suprobo merupakan pelukis beraliran
realis yang karyanya mudah dicerna dan banyak dikoleksi kaum urban. Suprobo
adalah seniman yang lahir di Pati Jawa Tengah 1958, dan sekarang ia tinggal di
Jakarta. Suprobo terlahir sebagai anak seorang pelukis yang bernama Ngari
Mangundiharjo. Pada 1975 ia mengadakan pameran tunggal di Jepara dan kemudian
pindah ke Jakarta. Suprobo lulus dari Akademi Jakarta jurusan Desain Interior
pada tahun 1978. Setelah lulus Suprobo bekerja sebagai ilustrator, kemudian
menjadi art director sebuah majalah.
Pada tahun 1995 Suprobo memutuskan untuk terjun total di dunia seni lukis. Dia
telah mengadakan beberapa pameran sejak tahun 1977 hingga sekarang. Dalam
setiap lukisannya, Suprobo banyak menampilkan objek lukisan berupa manusia,
terutama remaja dan anak-anak karena Suprobo menilai tingkah laku mereka
mempunyai nilai artistik. Lukisan-lukisan Suprobo tersebut menggambarkan
berbagai perilaku manusia yang dituangkan di atas kanvas besar yang menyisakan
bidang kosong luas melingkupi objeknya. Menurut Suprobo, dengan bidang kosong
yang luas pada kanvas, perhatian orang jadi terfokus pada obyek lukisan.
Kekosongan itu juga membuat obyek seakan mengambang dan terlihat lebih unik. Lukisan
Suprobo yang minimalis banyak digunakan untuk rumah bergaya modern simpel yang
saat ini digandrungi orang kota. Dari sisi gaya, Suprobo mirip pelukis Dede Eri
Supria, namun bedanya Suprobo banyak mengangkat masalah sosial urban.
Lukisan yang berjudul “Dian” milik
Suprobo mempunyai ukuran 130 x 200 cm dan dibuat dengan menggunakan cat minyak pada
tahun 2013 oleh Suprobo. Seperti lukisan-lukisan Suprobo sebelumnya, lukisan
“Dian” ini juga menampilkan manusia sebagai subject
matter. Dalam lukisan tersebut terdapat seorang anak perempuan yang sedang meniup
lilin. Suprobo banyak menyisakan objek kosong yang luas pada kanvas. Pada
lukisan “Dian” ini Suprobo meletakkan subject
matter berada di seperempat bidang kanan kanvas dengan menggunakan
warna-warna gradasi kusam seperti abu-abu, hitam, cokelat dan putih. Background
pada lukisan ini yaitu tiga perempat berwarna putih dan seperempat berwarna
hitam. Objek lukisan berupa seorang anak perempuan diberi berwarna gradasi
kusam dan lilin yang dipegang anak perempuan tersebut berwarna nila dan kuning.
Suprobo menggunakan teknik plakat dalam
pembuatan karyanya ini, seperti lukisan-lukisannya yang lain. Lukisan “Dian”
ini menggunakan sapuan-sapuan kuas yang halus dengan pendekatan gaya realis
minimalis. Dengan subject matter yang diletakkan di seperempat bagian kanvas
lukisan ini membentuk keseimbangan asimetris. Banyaknya bidang kosong pada
lukisan ini membuat pengamat lebih fokus pada objek gambar yang ditampilkan,
selain itu lukisan juga terlihat lebih unik. Hal ini menjadi ciri khas dari
lukisan Suprobo. Lukisan ini ditampilkan Suprobo dengan dominasi warna gelap
dan kusam pada objek sedangkan sebagian besar background berwarna putih. Selain
menggunakan pendekatan gaya realis minimalis, Suprobo menggunakan pendekatan
simbolik dalam visualisasi karyanya. Warna-warna yang digunakan juga merupakan
karakteristik dari lukisan Suprobo dimana ada bagian warna yang dibuat mencolok
dari warna dominan seperti warna pada lilin yang terlihat lebih cerah
disbanding warna lainnya.
Dalam pembuatan karyanya Suprobo sering
mengangkat masalah tentang sosial urban dimana sekarang budaya urban banyak
terjadi apalagi di daerah perkotaan. Budaya urban ialah wujud dari cara
berpikir, cara merasa, dan cara bertindak manusia urban di tengah konstelasi
kehidupan kota masyarakat modern. Fenomena urban pada hakikatnya terkait erat
dengan persoalan tradisi dan modernitas. Masyarakat urban identik dengan
industrialisasi dan konsumsi gaya hidup telah menyuburkan keberadaan anggota
masyarakat modern atau sosialita. Berdasarkan masalah yang diangkat tersebut
Suprobo juga menyajiakan karyanya sesuai dengan keadaan masyarakat urban yang
suka akan gaya minimalis dan modern tapi bermakna dan mudah dicerna. Seperti
lukisan yang berjudul “Dian” milik yang dibuat tahun 2013. Suprobo menyajikan
lukisan ini dengan gaya minimalis seperti kesukaan masyarakat urban dan
warna-warna yang menjadi karakteristiknya. Penyajian lukisannya juga penuh
dengan makna dengan warna yang terkesan dramatis. Penggambaran seorang anak
perempuan yang meniup lilin yang dipegangnya menyimbolkan diri seseorang yang
sedang berusaha mencari titik terang. Namun karena seseorang terlalu fokus pada
lilin yang dianggap sebagai satu-satunya sumber cahaya, maka orang tersebut akan
selalu berada dalam gelap dan melihat sedikit cahaya karena tergantung pada
lilin padahal dibelakang gadis tersebut cahaya lebih banyak. Hal tersebut
divisualisasikan pada daerah sekitar lilin atau depan anak perempuan yang
berwarna gelap. Coba kalau lilin dimatikan maka semua keadaan sekeliling anak
perempuan tersebut akan berwarna lebih cerah. Hal ini divisualisasikan pada
daerah latar belakang putih. Makna dari lukisan “Dian” yaitu sekarang ini
masyarakat sekarang ini terlalu fokus pada satu hal yang dianggapnya baik
hingga membutakan dia dalam kegelapan dan hanya fokus pada cahaya redum dan
bisa padam sewaktu-waktu, padahal jika kita melihat sekeliling kita akan lebih
banyak mendapat cahaya, mendapatkan ilmu dan manfaat dari sekeliling kita
sehingga kita dapat melihat keadaan sekeliling dengan jelas. Judul Dian sendiri
yaitu artinya cahaya sesuai makna lukisan tentang pencarian cahaya dalam hidup
manusia. Hal tersebut merupakan sindiran bagi masyarakat yang tidak mau melihat
sekeliling mereka dan hanya sibuk pada diri mereka sendiri.
Lukisan berjudul “Dian” karya Suprobo
merupakan lukisan yang berbobot karena penialaian keindahan suatu karya seni
tidak hanya berdasar objek yang dilukis tetapi juga menyangkut isi dan makna
lukisan. Selain lukisan disajikan secara unik, artistik dan sesuai perkembangan
selera masyarakat urban saat ini, lukisan ini juga memiliki makna yang kaya
akan pesan moral dan budaya budaya manusia. Berbeda dari lukisan Suprobo yang
lain seperti lukisannya yang berjudul “Menjelang Ulang Tahun”, lukisan berjudul
“Dian” terkesan lebih dramatis karena menggunakan warna lebih gelap
dibandingkan dengan lukisan “Menjelang Ulang Tahun” yang didominasi warna ocre. Walaupun telihat lebih kontras
karena penggunaan warna gelap dan putih, lukisan “Dian” juga enak dipandang
tidak kalah bila dibandingkan dengan lukisan “Menjelang Ulang Tahun” yang
mempunyai subject pendukung sebagai
aksen dalam lukisan. Latarbelakang Suprobo yang berpendidikan sebagai desain
interior tampaknya juga mempengaruhi gaya lukisannya. Lukisan Suprobo dibuat
untuk mengisi dan menghiasi interior rumah. Gaya lukisannya yang minimalis
cocok untuk rumah bergaya modern simpel yang saat ini disukai orang kota.
Lukisan sekarang ini makin lazim mengisi interior rumah kaum menengah dan
menengah atas urban. Menurut Suprobo,
selain pajangan, lukisan juga dapat menjadi investasi sekaligus gengsi. Oleh karena
sasaran Suprobo adalah masyarakat menengah dan menengah atas urban, maka
lukisan Suprobo juga dibuat agar lebih mudah dicerna sehingga banyak dikoleksi
kaum urban. Hal-hal tersebut tampaknya yang mempengaruhi dan menjadikan gaya
lukisan Suprobo menjadi seperti ini sekarang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar